Masyarakat awam pasti asing dengan nama jutia de la Hispaniola karena tidak ada di Indonesia, namun bagi masyarakat Dominika pasti mengetahui kelompok hewan tersebut.
Pasalnya ia termasuk keluarga tikus yang bertempat tinggal di Karibia. Bahkan lebih dari 21 spesies telah diidentifikasi dan diketahui masyarakat luas.
Informasi Menarik Jutia De La Hispaniola
Sejatinya siapapun dapat mengetahui berbagai hewan yang tersebar di berbagai negara, apalagi kecanggihan teknologi memudahkan masyarakat mencari bahan pengetahuan.
Salah satunya melalui internet yang menyuguhkan berbagai informasi di seluruh dunia, untuk anda yang awam pada jutia de la Hispaniola, berikut ada informasi yang harus diketahui, antara lain:
1. Dapat Membuat Sarang Di Pohon
Sebenarnya hewan mungil tersebut habitatnya termasuk di goa dan sering menggali tanah di dalam maupun di luar goa, disamping itu mereka hobi membuat sarang di pohon.
Bahkan beberapa sekelompok memilih membuat sarang di rongga berbatu karena dianggap aman dari serangan musuh. Pastinya mereka keluar hanya malam hari karena dianggap waktu paling aman.
2. Terancam Punah Karena Periode Kehamilan Lama
Zaman modern ini kecanggihan teknologi patut diacungi jempol, bahkan masyarakat mudah menggapai cita-citanya.
Sayangnya banyak hewan yang terancam punah lantaran berbagai hal, yaitu karena proses alami pada hewan tersebut dan karena ulah manusia yang serakah.
Sementara jutia de la Hispaniola terancam punah lantaran proses kehamilan yang cukup lama, sekitar 119 hari.
Belum lagi jumlah anakan jutia tidak selalu banyak sehingga populasinya semakin menurun, disamping itu kebanyakan jutia herbivora.
Baca Juga: Hispaniolan Solenodon: Mamalia Beracun Langka
3. Bentuk Tubuh Menyerupai Berang – Berang
Mengingat jutia de la Hispaniola termasuk keluarga tikus, maka bentuk tubuhnya menyerupai berang-berang yang memiliki ukuran 500 mm.
Bahkan beratnya tidak ada 1 kg sehingga tubuhnya sangat mungil dan rawan bahaya.
Sejatinya, walaupun jutia termasuk hewan mungil tetapi tubuhnya kuat loh.
Alhasil piawai membuat berbagai sarang sebagai tempat perlindungan diri, pasalnya ekor mereka mudah di sentuh sehingga pertahanan mereka harus kuat.
Sebagai masyarakat yang baik, harus menjaga populasi hewan langka tersebut sehingga generasi penerus melihat kelucuan hewan mungil tersebut.