Media sosial dan karakter generasi milenial – Pengaruh media sosial terhadap generasi milenial di indonesia sangat kuat.
Dengan adanya generasi ini, banyak masyarakat yang tidak punya etika bermedia sosial. Peran generasi milenial dalam perkembangan teknologi mampu menimbulkan dampak negatif dan positif.
Di era modern saat ini media sosial (medsos) telah menjadi kebutuhan penting.
Betapa tidak, perkembangan internet yang demikian pesat membuat hampir semua orang memiliki ruang digital.
Terutama bagi mereka yang hidup di kota, berbagai sarana dan prasarana pendukung yang ada semakin memudahkan mereka untuk eksis di dunia maya ini.
Perkembangan teknologi seperti mobile phone dengan ponsel pintarnya yang agaknya dimiliki oleh hampir semua orang tanpa terkecuali juga menjadi satu faktor penting yang menyebabkan kian terbukanya akses medsos saat ini.
Kaum milenial menjadi generasi yang bisa dibilang memiliki eksistensi tinggi di dunia medsos. Sebutan milenial ini ditujukan untuk mereka yang lahir tahun 2000-an ke atas.
Di tahun-tahun inilah perkembangan teknologi demikian pesat sehingga karakter generasi milenial yang lahir dan tumbuh di tahun-tahun ini dibesarkan dengan akses informasi dan komunikasi yang demikian terbuka.
Oleh karena itu, mereka juga disebut Generasi Praktis yang mendapatkan informasi hanya dengan mengakses internet.
Baca Juga : Inilah Bahaya Menggunakan Headset dan Earphone dalam Keadaan Tertentu
Maka tidak mengherankan jika karakter generasi milenial ini tumbuh dan eksis bersama dunia digitalnya di medsos.
Generasi muda zaman now ini memang bisa dikatakan sebagai penghuni medsos yang hidup di zaman internet. Oleh karenanya, medsos memiliki peran penting dalam pembentukan karakter mereka
Sebenarnya, medsos ini memiliki berbagai manfaat positif bagi para generasi muda zaman now ini.
Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh mereka untuk berpartisipasi aktif dalam medsos.
Misalnya saja, mereka bisa memanfaatkan medsos ini untuk mengembangkan hobi atau kegemaran, baik di bidang seni, olahraga, bisnis, dan lain-lain.
Mereka dapat berwirausaha melalui medsos dan mengembangkan ide-ide usaha kreatifnya di sana.
Hal ini tentu bagus untuk membuat mereka menjadi generasi yang produktif. Produktivitas semacam ini tentu saja dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Selain itu, mereka juga dapat berpartisipasi dalam menyalurkan kreativitas dan inovasi, mengurangi tingkat kenakalan remaja, menambah khasanah budaya, meningkatkan budaya menulis dan menambah ilmu pengetahuan.
Manfaat positif ini pastinya membentuk karakter yang positif bagi mereka sebagai generasi muda yang sedang tumbuh dan pionir masa depan bangsa.
Akan tetapi, di sisi lain jika tidak disikapi dengan tepat, penggunaan medsos ini juga dapat membentuk karakter yang kurang baik.
Apalagi, bagi mereka yang masih tergolong remaja yang masih belum memiliki kontrol yang baik atas diri mereka sendiri.
Medsos bisa saja membuat mereka tumbuh menjadi orang yang individualis karena menggunakan jejaring sosial ini tanpa tahu waktu, malas berkomunikasi di dunia nyata yang tentu saja berpengaruh pada kemampuan pemahaman bahasa mereka, membuat mereka lebih mementingkan diri sendiri, dan membuat mereka mudah menggunakan bahasa kurang sepantasnya yang pada akhirnya menyebabkan pertikaian.
Tak jarang kita menemukan kata-kata kurang pantas yang di lontarkan oleh remaja di media sosial.
Biasanya warganet memanggil mereka dengan sebutan “bocah”, yang merupakan ungkapan untuk seseorang dibawah umur.
Di media sosial mereka tak segan untuk mengungkapkan kata-kata kotor dan jorok seperti ungkapan makian dan menyebut alat kelamin yang tidak pantas dilontarkan.
Contoh kasus terbaru yang sempat viral dan salah satunya disebabkan oleh penggunaan mediasos yang kurang bijak ini adalah kasus Audrey.
Kasus ini viral di twitter dan sempat membuat warganet mengeluarkan petisi #justiceforaudrey. Kasus ini menjadi contoh nyata betapa pengaruh medsos demikian besar terhadap kehidupan remaja generasi milenial.
Betapa tidak, kekerasan yang dilakukan remaja perempuan terhadap remaja lainnya sampai beritanya menjadi sorotan nasional ini berpangkal dari ejek mengejek di komentar akun medsos.
Ironis memang. Namun, setelah kasus ini viral dan menjadi perbincangan nasional muncul kembali berita klarifikasi yang menyatakan bahwa kasus ini adalah Hoax.
Terlepas dari hoax atau bukan media sosial mempunyai kekuatan yang besar untuk mengangkat sebuah isu menjadi viral dan fenomenal.
Medsos memang menawarkan berbagai kemudahan yang membuat generasi milenial betah berlama-lama berseancar di dunia maya ini.
Medsos juga sangat berpengaruh terhadap karakter remaja yang cenderung terbentuk karena tuntutan mencapai standar yang “ideal” menurut orang yang seringkali mereka dapatkan di medsos.
Karakter yang terbentuk dari apa yang dikatakan orang dan tidak berasal dari pemikiran sendiri ini menyebabkan mereka rentan kehilangan jati diri.
Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana bersikap bijak dalam menggunakan medsos ini sangat penting untuk mereka miliki.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Karakter Remaja Milenial
Pengaruh media sosial bagi generasi milenial sangat baik dan buruk. Kedua dampak tersebut pasti tak lepas dari adanya medsos. Jika kamu pengguna medsos, pasti akan mengikuti tren masa kini.
Saya sempat menonton sebuah video bahwa ada remaja sekitaran jam 23 di jakarta sana.
Mereka membawa clurit sebesar 60 cm lebih sambil berteriak di jalan. Kejadian tersebut sangat meresahkan warga dan pengguna jalan lainnya.
Baca Juga : Singkatan dalam Media Sosial Ini Kamu Tau tidak?
Makanya kalau kita menggunakan media sosial wajib mengetahui dampak positif dan negatifnya.
Anda bisa melihat dampak tersebut pada dibawah ini. Untuk menghindari dan mendidik anak – anak anda dalam perlindungan media sosial.
Karakter Generasi Milenial Wajib Anda Tahu!
Sebagai anak penerus bangsa, semakin hari kok semakin miris. Banyak tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aksi remaja.
Entah apa yg mereka rasakan pada saat beraksi. Namun jangan pernah memandang anak di era ini buruk. Masih ada sisi positifnya, silakan dimak ulasan terhadap dampak negatif dan positif teknologi bagi anak milenial.
Dampak Positif Generasi Milenial Pengguna Media Sosial
Dampak positif generasi milenial ini sudah semakin terasa walaupun tak semuanya bisa menikmati dampak ini. Banyak diluar sana ada seseorang remaja yang tidak mengenal belas kasih. Mereka malah bringas dan menunjukan jati dirinya dijalanan.
Bagi anda yang memandang semua remaja itu mempunyai karakter bangsa yg jelek dan buruk. Mending anda simak dampat positif nya terlebih dahulu agar tak memandang satu arah saja.
- Multitasking.
- Kreativitas dihargai.
- Lebih kritis.
- Bisa berkontribusi dengan cara yang beda.
Dampak Negatif Generasi Milenial Pengguna Media Sosial
Adapun dampak negatifnya dari setiap dampak positif. Anda juga bisa mempertimbangkan anak – anak anda terlibat dampak negatif generasi milenial ini atau tidak.
Perhatikan dengan baik dan seksama daftar dibawah ini.
- Selalu semuanya pengen instal dan serba cepat.
- Kurang akan etika dan sopan santun.
- Cenderung permisif.
- Kemampuan bersosial kurang, lebih fokus ke teknologinya yaitu gadget.
Dampat generasi milenial dalam perkembangan teknologi bisa dilihat pada sekitaran kita. Tak hanya mempunyai etika buruk, generasi ini mempunyai sisi positifnya juga. Tergantung pada pribadi orang – orangnya.
Itulah tadi kelemahan dan keunggulan yang dapat diberikan di era milenial. Anda harus mengetahui hal tersebut jika sebagai orang tua agar dapat mendidik dan melindungi anak anak dari marabahaya.
Demikian ulasan singkat saya tentang media sosial dan karakter era milenial. Di era ini semua anak bisa berkontribusi dalam pemajuan teknologi di masa depan. Jika anak itu baik maka bisa memajukan negara ini, namun jika sebaliknya hancurlah negara tercinta kita.
Info yang sangat membantu, terima kasih banyak